Posisi Janin Tidak Optimal? Begini Cara Mengatasinya
by Hasfinda Fakhir Mufid, S.Keb., Bd.
19 February 2023

Persalinan normal yang nyaman, cepat dan mudah tentu menjadi impian bagi setiap ibu hamil. Untuk mendapatkan pengalaman persalinan yang demikian, Anda tak hanya perlu menyiapkan diri, akan tetapi juga harus menyiapkan janin Anda.
Posisi janin paling optimal adalah kepala berada di bawah, wajah menghadap ke bawah (punggung ibu), dan ubun-ubun kecil janin menghadap ke atas. Pada posisi ini, janin dapat melewati jalan lahir dengan diameter terkecilnya. Berdasarkan penelitian, ada sekitar 4% kehamilan tunggal yang tidak mencapai posisi janin optimal saat cukup bulan. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Jika saat ini usia kehamilan Anda kurang dari 36 minggu, masih ada kesempatan untuk mengatasinya. Berikut beberapa caranya:
1. Meminta bantuan tenaga medis
Ketika Anda mengetahui bahwa posisi janin Anda tidak optimal, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah meminta bantuan kepada tenaga medis yang memeriksa Anda. Salah satu cara mengatasi janin sungsang atau lintang adalah dengan ECV (External Cephalic Version). Tindakan ini dilakukan dengan cara memutar posisi janin dengan memberikan tekanan pada perut ibu hingga posisi kepala janin berada di bawah. Terkadang, dokter menggunakan USG untuk membantu memantau keadaan janin di dalam rahim. Tindakan ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan profesional, karena itu jangan sekali-kali melakukannya tanpa bantuan tenaga medis, ya, Mam.
ECV memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 58% dan 95% kasus dapat bertahan tetap berada pada posisi optimal jika dilakukan pada usia kehamilan 36 – 37 minggu.

2. Moksibusi
Moksibusi atau moxa adalah salah satu pengobatan tradisional Cina yang melibatkan pembakaran ramuan moxa. Saat moksibusi, gulungan moxa akan diletakkan di dekat kulit atau di dekat jarum akupuntur yang telah berada pada titik-titik akupuntur. Hal tersebut dapat memengaruhi aliran energi di tubuh ibu sehingga janin dapat bergerak menuju posisi optimal.
Selain manfaat untuk mengubah posisi janin, kombinasi moksibusi dan akupuntur dapat menurunkan kemungkinan penggunaan oksitosin sebelum atau selama persalinan dan mengurangi kejadian persalinan secara SC. Moksibusi juga dianggap aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Meski begitu, sebelum mulai melakukan terapi ini, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis atau terapis akupuntur.

3. Teknik Webster untuk mengoptimalkan posisi janin
Dr. Larry Webster mengembangkan teknik ini untuk membantu mengoptimalkan posisi janin. Teknik ini adalah teknik kiropraktik yang bertujuan untuk mengendurkan otot dan ligamen di area rahim dan sekitar panggul. Harapannya adalah teknik ini dapat menghilangkan ketegangan dan janin dapat bergerak dengan sendirinya menuju posisi optimal.

4. Posisi Sujud

Salah satu cara agar janin tidak sungsang adalah melakukan knee chest position. Jika saat ini posisi janin Anda sungsang, Anda bisa melakukan posisi sujud dengan dada menempel ke lantai sebanyak 3 kali sehari dengan durasi 15 menit. Jika Anda rutin melakukannya selama satu minggu penuh saja, besar kemungkinan posisi janin akan berubah ke posisi kepala di bawah.
5. Lakukan kebiasaan ini agar posisi janin optimal
Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa Anda coba terapkan untuk mengoptimalkan posisi janin, di antaranya:
- Duduk dengan posisi lutut lebih rendah dari pinggul. Anda juga bisa menggunakan birthing ball saat duduk.
- Duduk dalam posisi tegak dan sedikit condong ke depan. Posisi ini akan memberi ruang lebih luas di dalam rahim Anda dan bayi Anda pun bisa berputar dengan leluasa. Birthing ball dapat membantu Anda mencapai posisi ini.
- Jangan duduk dengan menyilangkan kaki. Posisi ini memberi ruang di area rahim bawah Anda menjadi lebih kecil, sedangkan kepala bayi membutuhkan ruang yang luas.
- Biasakan berbaring pada satu sisi, lebih baik ke sisi kiri. Letakkan bantal di antara kedua kaki dan punggung Anda.
- Sebelum memastikan posisi janin Anda sudah optimal, jangan lakukan squat terlalu dalam.
- Berenanglah! Saat berenang Anda akan berada dalam keadaan yang lebih rileks. Dengan bantuan air, ruang di rahim Anda juga dapat meluas, menyebabkan janin Anda dapat bergerak bebas.
Referensi :
- Cohain J. S. (2007). Turning Breech Babies After 34 Weeks: The If, How, & When of Turning Breech Babies. Midwifery Today with International Midwife, (83), 18–65.
- Hofmeyr, G. J., Kulier, R., & West, H. M. (2015). External Cephalic Version for Breech Presentation at Term. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015(4), CD000083. https://doi.org/10.1002/14651858.CD000083.pub3
- Shanahan MM, Gray CJ. External Cephalic Version. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482475/
- Schlaeger, J. M., Stoffel, C. L., Bussell, J. L., Cai, H. Y., Takayama, M., Yajima, H., & Takakura, N. (2018). Moxibustion for Cephalic Version of Breech Presentation. Journal of Midwifery & Women's Health, 63(3), 309–322. https://doi.org/10.1111/jmwh.12752
- NHS Forth Valley. 2020. Ante Natal Advice for Optimal Fetal Positioning. Diakses pada Februari 2023.
- Kenfack, B, dkk. 2012. Does the Advice to Assume the Knee-Chest Position at the 36th to 37th Weeks of Gestation Reduce the Incidence of Breech Presentation at Delivery?. Ashdin Publishing; Clinics in Mother and Childs Health, Vol 9 (2012).